Berita Ekonomi Gresik Jawa Timur Utama

Datangi Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Komisi VII DPR RI Soroti Kebakaran

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (kanan) bersama jajaran Anggota Komisi VII DPR RI menerima penjelasan singkat mengenai area operasi Smelter PTFI sekaligus melihat keseluruhan area dari Overview Point Tower. (istimewa/ surabayakabarmetro.id)

SURABAYAKABARMETRO.ID, GRESIK – Komisi VII DPR RI mendatangi smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang ada di Gresik.

Dalam kunjungannya, mereka menyoroti masalah kebakaran.

Selain itu, tenaga kerja local juga menjadi perhatian mereka.

Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Evita Nursanti beserta jajaran melakukan kunjungan kerja spesifik ke Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk memastikan keberadaan smelter mampu mendorong hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah optimal.

“Komisi VII DPR RI memiliki tugas dan tanggung jawab pengawasan, legislasi dan budgeting di bidang industri. Kunjungan ini kami maksudkan untuk memahami lebih dalam terkait implementasi kebijakan hilirisasi industri dan tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan kebijakan hilirisasi dan pengolahan mineral,” kata Evita dalam sambutannya di Kantor Smelter PTFI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Gresik, Kamis 6 Februari 2025.

Ia mengatakan Smelter PTFI adalah fasilitas penting dalam proses hilirisasi hasil tambang yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk tambang di dalam negeri.

Smelter PTFI dapat dijadikan contoh yang baik tentang bagaimana Indonesia membangun infrastruktur pengolahan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah, sekaligus mendorong industri pengolahan dalam negeri agar lebih berdaya saing di pasar global.

Namun demikian, lanjut Evita, insiden kebakaran yang terjadi di smelter pada tahun lalu berdampak pada hilirisasi.

“Kita sangat bangga ada Smelter Freeport Indonesia dan ini smelter single line yang terbesar di dunia. Memang sangat disayangkan terjadinya insiden kebakaran yang sementara menyetop sebagian produksi,” katanya.

Ia berharap pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dapat memikirkan solusinya.

“Kan tidak ada (aktivitas) pengolahan konsentrat di smelter, sehingga terjadi penumpukan di Gudang PTFI sebanyak 130 ribu konsentrat. Ekspor kita tidak bisa, diolah juga tidak bisa karena belum tersedianya beberapa mesin akibat kebakaran. Nah ini menjadi pemikiran dari kami, mau diapakan? Kan sayang sekali barang-barang (konsentrat) itu stop di gudang,” katanya saat
wawancara doorstop media di lokasi Fasilitas Gas Cleaning Plant.

Kemudian, lanjutnya, hasil produksi smelter juga belum terserap 100 persen untuk pasar domestik.

Hal ini harus menjadi pemikiran Kementerian Perindustrian membangun industri di hilir untuk memastikan penyerapan hasil produksi smelter PTFI.

“Kalau tidak membangun industri hilir, sayang sekali. Kita sudah melakukan hilirisasi, namun tidak mampu terserap oleh pasar domestik. Mau tidak mau ya ekspor lagi. Peningkatan hilirisasi menjadi konsentrasi kami di Komisi VII DPR RI untuk membicarakan dengan Kementerian Perindustrian ke depan,” katanya.

Sementara itu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang turut hadir dalam kunjungan ini menyampaikan terima kasih kepada Komisi VII DPR dan PTFI.

Ia berharap keberadaan smelter ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

“Harapan kami sebagai kepala daerah tentu kehadiran Freeport punya multiplier effects yang sangat panjang dari sisi UMKM, penyerapan tenaga kerja, kemudian kesejahteraan masyarakat.Doa kami insiden kebakaran ini segera cepat pulih dan bisa beroperasi kembali. Ketika beroperasi, hilirisasi bisa berjalan lagi,” katanya.

Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi yang menyambut kedatangan jajaran Komisi VII DPR mengatakan PTFI telah menjadi perusahaan tambang terintegrasi hulu-hilir dengan beroperasinya Smelter baru PTFI di KEK Gresik.

Sejak diresmikan pada September 2024, smelter PTFI sudah memproduksi katoda tembaga.

Sementara produksi emas batangan murni di PMR dimulai sejak 30 Desember 2024.

“Sehubungan insiden kebakaran di fasilitas pabrik asam sulfat, operasi smelter PTFI dihentikan pada pertengahan Oktober 2024. Perbaikan sedang dilakukan dengan jadwal penyelesaian perbaikan dan start-up produksi smelter pada akhir semester I tahun 2025,” katanya.

Kunjungan Komisi VII DPR ini dihadiri oleh para anggota antara lain Novita Hardini, Bane Raj Manalu, Nila Yani, Eric Hermawan, Arjuna Sakir, Izzudin Alqassallam Kasuba, dan Arizal Tom Liwafa. (surabayakabarmetro.id)

Bagus

About Author

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Utama

Toko Karpet di Gemblongan Surabaya Terbakar, Kepanikan Sejumlah Orang Ikut Terekam

SURABAYA – Sebanyak dua toko karpet yang ada di Jalan Gemblongan, Surabaya terbakar, Minggu (16/10/2022) sore kemarin. Saat kejadian, kobaran
Berita Utama

Tim Antasena dan Sapuangin ITS Capai Prestasi Bergengsi di Kancah Internasional, Berjaya di Shell Eco-Marathon 2022

SURABAYA – Satu lagi prestasi yang berhasil ditorehkan oleh para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Mereka berhasil meraih prestasi