Opini Utama

Traffic Light Margorejo Layak Diberi Penghargaan Lampu Merah Penguji Kesabaran Warga Surabaya

Ilustrasi Traffic Light Margorejo, Surabaya (pixabay)

SURABAYAKABARMETRO.COM, SURABAYA – Buat warga Surabaya, tentu tidak asing dengan traffic light yang ada di Margorejo.

Traffic light di tempat ini memang jadi perbincangan warga Surabaya sejak lama, khususnya bagi mereka yang sering melintas di kawasan selatan.

Alasannya tentu tidak lain karena durasinya yang luar biasa lama.

Apalagi kalau ada kereta api lewat. Byuh…bisa misuh-misuh sampeyan…

Sebab, traffic light di simpang Margorejo-Jalan A Yani Surabaya ini memang sepertinya terintegrasi dengan pengaturan saat kereta api lewat.

Jadi, saat ada kereta api lewat, tentu saja semakin lama sampeyan bakalan berhenti di tempat itu.

Jadi misalnya, anda sudah merasa durasi lampu merah di tempat itu sangat lama, beban hidup anda bakal bertambah berat saat kereta api lewat.

Pernah saya pas melintas di situ, lampu merahnya lama banget.

Nah, pas sudah nunggu lama, akhirnya lampu hiau. Hati rasanya sumringah, rasanya kayak bisa ketemu lebaran.

Tapi pas baru jalan, tiba-tiba, mak bedunduk, ada suara “ninu…ninu….”tanda kereta api bakal melintas.

Rasane langsung pingin misuh-misuh.

Tapi, gak bijak rasane kalau kita cuman memandang traffic light ini dari satu sisi saja.

Istilahnya, kalau kata teman saya yang wartawan itu, kita harus “cover both side”.

Makanya, saya coba cari sisi positif dari lamanya durasi lampu merah di traffic light ini.

Walaupun, rasane kayak cari huruf N di bungkus permen Yosan zaman dulu.

Yang pertama sih jelas traffic light ini bisa menambah level kesabaran kita. Gimana gak sabar? Di saat pengen ndang cepat-cepat sampai tujuan, malah dipaksa mandek jegreg di Jalan Margorejo.

Apalagi lewat di sini pas siang-siang, cuaca lagi panas-panasnya.

Kalau bahasa Arek Suroboyo, ‘panas kentang-kentang’.

Sisi positif kedua jelas bisa dipakai cerita ke anak cucu kita, atau generasi penerus bangsa berikutnya. Kita bisa cerita kalau di Surabaya dulu, atau mungkin sampai kiamat nanti ada traffic light yang pernah merenggut masa muda mbah mu ini.

Jadi pas kumpul-kumpul sama anak cucu, kita punya bahan cerita yang gak garing kayak jawaban bapak-bapak komplek kalau setiap ditanya soal kurban pas Idul Adha. “Kurban apa pak? Terus jawabannya kurban perasaan”.

Asli garing dan wes gak zaman.

Makanya, traffic light Margorejo uda layak banget dikasih penghargaan kategori penguji kesabaran.

Oleh: Kadiroen

Bagus

About Author

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Utama

Toko Karpet di Gemblongan Surabaya Terbakar, Kepanikan Sejumlah Orang Ikut Terekam

SURABAYA – Sebanyak dua toko karpet yang ada di Jalan Gemblongan, Surabaya terbakar, Minggu (16/10/2022) sore kemarin. Saat kejadian, kobaran
Berita Utama

Tim Antasena dan Sapuangin ITS Capai Prestasi Bergengsi di Kancah Internasional, Berjaya di Shell Eco-Marathon 2022

SURABAYA – Satu lagi prestasi yang berhasil ditorehkan oleh para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Mereka berhasil meraih prestasi