SURABAYAKABARMETRO.ID, SURABAYA- Pernahkah anda mendengar istilah alergi dingin?
Alergi dingin bisa menyerang siapa saja.
Simak pembahasan tentang alergi dingin dari seorang pakar Kesehatan.
Alergi dingin, yang dikenal juga sebagai urtikaria dingin atau reaksi hipersensitivitas terhadap suhu dingin, adalah kondisi medis yang relatif jarang namun dapat mengganggu.
dr. Hany Anneke menjelaskan gejala alergi dingin, faktor-faktor penyebabnya, serta memberikan tips tentang cara mengatasi kondisi ini.
Menurutnya, ada beberapa gejala alergi dingin yang bisa diketahui
- Ruam Kulit: Gejala utama dari alergi dingin adalah munculnya ruam kulit (urtikaria) setelah terpapar suhu dingin. Ruam ini biasanya terasa gatal dan dapat berbentuk bintik merah atau bengkak. “Ruam kulit yang muncul setelah terpapar suhu dingin adalah tanda khas dari alergi ini,” kata dr. Hany Anneke.
- Gatal-gatal atau Terbakar: Selain ruam, beberapa orang juga mengalami sensasi gatal atau terbakar pada kulit setelah terkena dingin.
- Pembengkakan: Beberapa kasus dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh yang terpapar suhu dingin, seperti tangan, kaki, atau wajah.
- Sesak Napas atau Pusing: Pada kasus yang lebih parah, terutama pada paparan suhu dingin yang ekstrem, beberapa orang dapat mengalami sesak napas atau pusing. “Reaksi parah seperti sesak napas memerlukan perhatian medis segera,” ujar dr. Hany Anneke.
Sedangkan untuk penyebab alergi dingin juga ada beberapa hal.
- Reaksi Sistem Kekebalan Tubuh: Alergi dingin disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap suhu dingin. Tubuh menganggap paparan dingin sebagai ancaman dan merespons dengan melepaskan histamin, yang menyebabkan gejala alergi.
- Faktor Genetik: Ada bukti bahwa faktor genetik dapat memainkan peran dalam rentannya seseorang terhadap alergi dingin.
- Stimulus Dingin Tertentu: Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap jenis stimulus dingin tertentu, seperti air dingin, angin dingin, atau udara beku. Cara Mengatasi Alergi Dingin
- Pakaian Pelindung: Menggunakan pakaian hangat, sarung tangan, dan penutup kepala dapat membantu melindungi tubuh dari paparan dingin yang dapat memicu reaksi alergi. “Pakaian pelindung sangat penting untuk mencegah reaksi alergi terhadap dingin,” saran dr. Hany Anneke.
- Hindari Paparan Dingin: Cobalah untuk menghindari paparan langsung dengan suhu dingin yang dapat memicu reaksi alergi. Gunakan teknik perlindungan seperti mengenakan sarung tangan atau syal saat berada di udara dingin.
- Obat Antihistamin: Menggunakan obat antihistamin dapat membantu mengurangi gejala alergi dingin. Konsultasikan dengan dokter untuk rekomendasi yang tepat. “Antihistamin bisa sangat membantu dalam mengelola gejala alergi dingin,” kata dr. Hany Anneke.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala alergi dingin berat atau berulang, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai. Alergi dingin mungkin bukan kondisi yang umum, tetapi dapat mengganggu bagi mereka yang mengalaminya. Dengan memahami gejala, penyebab, dan cara mengatasi alergi dingin, Anda dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik dan mengurangi dampak negatifnya pada keseharian Anda. “Tetap waspada terhadap paparan dingin dan konsultasikan dengan dokter jika diperlukan untuk mendapatkan bantuan medis yang tepat,” tutup dr. Hany Anneke. (surabayakabarmetro.id)