SURABAYAKABARMETRO.COM, SURABAYA– Inilah cara PAC GP Ansor Wonocolo Surabaya menyambut Ramadan.
Mereka melakukan sejumlah hal.
Termasuk juga melestarikan nilai tradisi Nahdlatul Ulama (NU).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, PAC GP Ansor Wonocolo Kota Surabaya yang diketuai Gus Mas’ud yang sekaligus Pengasuh PP Darul Arqam, melakukan rangkaian kegiatan sebagai bentuk melestarikan tradisi NU jelang Ramadan.
Bertajuk Semarak Bulan Ramadan 1444 H, PAC GP Ansor Wonocolo lakukan beberapa agenda, di antaranya adalah bersih-bersih makam dan ziarah tokoh NU Wonocolo, baksos dan bagi-bagi takjil, tadarus Alquran, buka bersama, dan diakhiri halal bi halal setelah Ramadan usai.
Dimulai pada Minggu (19/3/2023), Gus Mas’ud dan pengurusnya melakukan bersih-bersih makam Wonocolo sekaligus ziarah pada Tokoh NU, di antaranya makam KH Masykur Hasyim.
KH Masykur Hasyim sendiri, merupakan tokoh Nahdliyyin yang pernah menjadi Komandan Banser Jawa Timur dan juga Ketua GP Ansor Kota Surabaya.
Wafat pada 2 April 2020, KH Masykur Hasyim merupakan pria kelahiran Pasuruan.
Dalam hidupnya, kakak ipar Gubernur Khofifah dan juga ayahanda dari aktivis perempuan Lia Istifhama, dikenang sebagai singa podium.
“Siapapun yang mengetahui sejarah perkembangan NU di era orde baru, pasti pernah mendengar istilah singa podium yang sangat melekat pada beliau. Banyak kisah yang saya dengar tentang beliau dari para senior saya, banyak yang kagum dengan kegarangan beliau,” kata Gus Mas’ud.
Kami pengurus PAC GP Ansor Wonocolo Surabaya juga melakukan tahlil di makam suami dari ibu Gubernur, yaitu ir H. Indar Parawansa,” jelas Gus Mas’ud
“Kegiatan seperti ini merupakan bentuk usaha kami sebagai kader muda NU, untuk tetap melestarikan budaya NU dan sekaligus menghormati datangnya bulan suci Ramadan,” jelas alumnus Magister PBA UINSA Surabaya. (surabayakabarmetro.com)